Jumat, 20 Desember 2013

Rapat Anggota Tahunan  KKB on BALI TV


 
 
KKB Gelar Temu Usaha dan Bisnis
Pebisnis Properti Keluhkan Perizinan
Denpasar (Bisnis Bali) – Koperasi Krama Bali (KKB) secara rutin menggelar temu bisnis dan usaha. Kali ini KKB menggelar Temu Usaha dan Bisnis Properti yang menghadirkan pembicara Ketua DPD REI Bali, Dewa Putu Selawa, Dinas Tata Kota dan Perumahan Denpasar dan BTN, Jumat (20/12) di Warung 63 Denpasar. Kegiatan ini bertujuan untuk mencari solusi berbagai permasalahan dalam bisnis properti. Di samping itu, peserta juga dapat melakukan sharing serta memanfaatkan peluang bisnis properti di Bali.
Menurut panitia penyelenggara, Dana Paramitha, kegiatan temu bisnis dan usaha sudah sering dilakukan. Kegiatan seperti itu guna merangsang masyarakat untuk mendapatkan peluang usaha. Di samping memperluas jejaring bisnis, juga melalui kegiatan temu bisnis dan usaha akan dapat mencari solusi jika memiliki kendala atau masalah.
Ketua DPD REI Bali, Dewa Selawa menerangkan, prospek dan peluang bisnis properti di Bali. Ia mengatakan, jika ingin berbisnis properti, jangan menggunakan pebisnis properti di Bali saja, akan lebih tepat bisnis properti Indonesia. Berbagai peluang bukan saja ada di Bali, melainkan di seluruh Indonesia.
“Jika ingin menjadi pebisnis properti jangan tanggung-tanggung, lakukan di seluruh Indonesia. Bali sudah banyak saingan, manfaatkan peluang yang ada di luar daerah juga,” katanya, sambil menyebutkan kendala selama ini di properti masih seputar perizinan.
Selain proses izin panjang dan terkadang tidak jelas, juga biaya terlalu tinggi. Misalnya, beberapa tahun untuk proses IMB hanya memerlukan biaya hanya Rp 500.000. Sekarang sudah hampir di atas Rp 4 juta.
Salah seorang pengelola Group Harmonis, Gede Darmawan juga mengeluhkan perizinan. Bahkan, pihaknya menerangkan jika tidak ada uang izin dapat dipastikan tidak akan keluar. “Maksud kami jika pemohon izin uangnya kurang, maka izin dapat dipastikan tidak akan pernah keluar. Maka itu, kami harapkan di perizinan ada transparansi, sehingga pemohon mudah dan murah, serta mendapat pelayanan yang memuaskan,” katanya.
Sementara itu, pembicara Dinas Tata Kota dan Perumahan yang diwakili Kabid Tata Ruang Kota, I Gede Cipta Sudewa A memberikan penjelasan terkait 11 wilayah strategis yang ada di Denpasar. Di antaranya, wilayah strategis Sanur, Sanglah, Serangan, Benoa, Art Centre, Ubung, Renon, Puspem Lumintang dan lainnya.
Di semua kawasan strategis sudah ada RTRW pemukiman. Hanya saja masih menunggu rincian lebih detailnya lagi. “Namun, memang ada saja yang melanggar. Seperti tanpa IMB, tanpa bercirikan arsitektur Bali, tata ruang tidak sesuai izin dan lainnya. Pelanggaran terjadi ada tiga hal, yakni karena masyarakat tidak tahu, lemahnya pengawasan dan masalah ekonomi,” katanya. *sta

Senin, 07 Oktober 2013



KKB dan Baline Chocolate Perkenalkan Membuat Cokelat Siap Konsumsi
Denpasar (Bisnis Bali) – Koperasi Krama Bali (KKB) siap memfasilitasi bisnis anggotanya dekat dengan masyarakat, baik memfasilitasi pasar, promosi, partnership dan lainnya. Seperti dilakukan Baline Chocolate yang sedang mengembangkan usaha aneka produk cokelat siap konsumsi.
KKB memfasilitasi dengan mengenalkan bagaimana membuat cokelat siap konsumsi kepada masyarakat, pelajar, mahasiswa, karyawan dan masyarakat umum.
"Untuk dekat dengan anggota, kami akan lakukan seperti ini terus menerus. Selain mampu menjalin KKB dengan anggota lebih dekat, bisnis anggota juga makin lancar. Salah satunya memfasilitasi anggota yang memiliki bisnis cokelat siap konsumsi.
Pemilik Baline Chocolate akan memperkenalkan cara membuat cokelat yang berkualitas, sehingga masyarakat tidak ragu lagi untuk menikmati kelezatan rasa cokelat produksi Baline Chocolate yang produksinya standar ekspor," ungkap Manajer KKB, Dana Pramitha, Sabtu (5/10) di sela-sela acara pengenalan membuat cokelat berkualitas di Toko Baline Chocolate Jalan Nusa Indah 148 Denpasar.
Kegiatan ini diikuti peserta dari siswa-siswi dan masyarakat umum.
Sementara itu, pemilik Baline Chocolate, Drs. I Ketut Widana yang didampingi stafnya, Lois sangat berharap menjadi anggota KKB mendapatkan manfaat, terutama untuk mengenalkan produksinya yakni cokelat di tengah-tengah masyarakat.

Cokelat yang diperkenalkan memiliki standar ekspor, karena membuat cokelat banyak orang bisa melakukannya, namun untuk mendapatkan cokelat yang berkualitas tidak semua pembuat cokelat dapat melakukannya.

"Kami di sini membuat cokelat sudah standar ekspor. Resepnya kami buat sendiri. Sampai dapat menghasilkan cokelat berkualitas dan siap dikonsumsi. Kira-kira bahan impor yang kami pakai sebanyak 15 persennya.

Salah satunya kacang Australia bernama maca damian, harga per kilogramnya sampai Rp 300 ribu,'' ungkap Widana sambil menyebut harga jual produksinya mulai dari Rp 4.000 sampai Rp 75.000. Semuanya sudah dikemas dengan kemasan menarik dan higienis. Pasarnya sudah merambah supermarket, pasar oleh-oleh dan lainnya.
Widana memberikan tips pembuatan atau proses membuat cokelat berkualitas siap dikonsumsi. Pilih buah cokelat jenis warna merah, jika sudah matang warnanya berubah kuning kemerahan. Kemudian biji buah cokelat dikeluarkan dan dipermentasi dengan cara merendam biji buah cokelat beberapa hari sampai pelapis luarnya hancur.

Permentasi ini memberikan rasa tambah biji cokelat. Biasanya akan terjadi penyusutan, bersihnya dapat 1/3 dari berat awal. Biji buah cokelat yang sudah dipermentasi kemudian dibersihkan dan dijemur sampai kering. Buah cokelat disangrai kemudian dihancurkan.

Pilahkan kulit biji luar dengan biji kokoa. Daging biji kokoa namanya nib, rasanya pahit. Nib ini kemudian digiling sampai halus, hasilnya bernama kokoa liqer. Lakukan proses alkalisasi dan dipres sehingga keluar minyak.

Hasilnya ini bernama kokoa bater dan ampasnya dihancurkan sampai halus menjadi fouder . Untuk membuat cokelat siap dikonsumsi dicampurkan gula, susu, vanila tambah fouder dan bater. Kemudian tambahkan minyak (VCO) atau minyak kelapa sawit.

Hasilnya menjadi chocolate dan dapat diolah menjadi bentuk yang diinginkan sesuai cetakan yang dimiliki. Cokelat siap dijual atau dikonsumsi. Semua orang bisa membuat chocolate tapi yang membedakan adalah bahan baku. Juga harus didukung alat memadai atau alat sederhana juga tidak jadi halangan. *sta

Jumat, 12 Juli 2013

  
 Pendidikan Perkoperasian Untuk Anggota Koperasi , 12 Juli 2013


 Cooking Class Bersama Ratu Fried Chicken  Express, Juni 2013

Minggu, 28 April 2013

Sambut HUT Ke-8 KKB, Digelar Lomba Mewarnai Tingkat TK
Denpasar (Bisnis Bali) – Koperasi Krama Bali (KKB) mengadakan lomba mewarnai tingkat Taman kanak-kanak (TK), di wantilan Gedung Pers Bali K. Nadha, Jl. Kebo Iwa 63 A, Denpasar, Minggu (28/4).

Dalam kesempatan itu, Gede Dana Pramitha, koordinator Lomba dari Unit Pelayanan Koperasi Krama Bali Kota Denpasar mengungkapkan, dilaksanakannya lomba menggambar ini dalam rangka meriahkan hari ulang tahun ke-8 KKB.

Lomba mewarnai ini merupakan kegiatan dilaksanakan secara rutin tiap tahun, dan lomba kali ini yang kedua kalinya diselenggarakan oleh KKB.
Gede Dana mengungkapkan, lomba kali ini merupakan lomba mewarnai untuk anak-anak TK A dan TK B se-Kota Denpasar.

Diselenggarakannya lomba mewarnai ini sebagai wadah kreativitas anak-anak, disamping juga untuk berbagi dan sekaligus menginformasikan kepada anak-anak dan orang tua tentang kegiatan usaha KKB, kemudian sebagai bentuk menumbuhkan krativitas di bidang pendidikan. Khususnya dalam bidang seni.

Lebih jauh diungkapkannya, lomba mewarnai bagi anak-anak mulai ini diikuti kurang lebih sekitar 60, mereka terlihat senang karena tiap peserta diberikan kesempatan untuk mewarnai gambar yang sudah disediakan oleh panitia. Anak-anak terlihat antusias dalam lomba mewarnai ini.

“Lomba ini adalah salah satu upaya kita untuk melatih kemampuan anak-anak, agar kreatif,” imbuhnya. Ia ingin dengan mengikuti lomba tersebut kemampuan dan bakat anak-anak akan tergali, sehingga mereka dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. *dwi


Senin, 18 Maret 2013



 Hasil Audit, KKB Raih WTP Kepakkan Sayap Bisnis Garap ”Saham” dan Sampah Plastik

Bangli (Bisnis Bali) - Koperasi Krama Bali (KKB), Sabtu (16/3) lalu, menggelar rapat anggota tahunan (RAT) di Sasana Giri Kusuma Bangli. Dalam RAT kali ini, pengurus KKB menyampaikan pencapaian visi dan misi dalam laporan tahunan di hadapan perwakilan anggota KKB di seluruh Bali.

Dalam RAT dipimpin Ketua KKB Drs. ABG Satria Naradha juga disinggung rencana kerja KKB pada tahun 2013 untuk melakukan pendataan kembali kepesertaan anggota KKB yang tercatat hingga akhir 2012 mencapai 9.476 orang.

Hal ini karena yang aktif hanya 31,18 persen. Banyak yang hanya mencatatkan diri tetapi merasa telah menjadi anggota KKB namun mengabaikan kewajiban menjadi anggota KKB.

Dalam laporan pengurus KKB digambarkan kondisi keuangan KKB pada 2012 pada unit simpan pinjam dengan volume kredit pada tahun 2012 mencapai 13.037.983.463,83.

Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2011 dengan volume kredit hanya Rp 10.077.672.055,46. Volume pinjaman juga meningkat dari Rp 10.011.157.885,00 pada tahun 2011 menjadi Rp 11.491.584.345,00 pada tahun 2012.

Begitu juga dengan unit perdagangan mengalami peningkatan omzet penjualan dari Rp 2.562.874.427,24 pada 2011 menjadi Rp 3.040.253.252,34 tahun 2012 atau mengalami peningkatan sebesar 18,63 persen.

Unit simpan pinjam aktif memberikan pelatihan kepada anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya berupa pendidikan koperasi, pengolahan makanan, tukang cukur, akuntansi, perpajakan dan pengaksesan permodalan setiap bulan.

Unit ini bekerja sama dengan Kelompok Media Bali Post untuk membentuk warung media. Sebagian biaya sewa tempat dan gaji manajer ditanggung PT Bali Post.

Warung media ini memberikan pelayanan langganan koran dan iklan. KKB akan mendapatkan fee dari pelayanan ini. Untuk anggota KKB akan diberikan diskon khusus untuk berlangganan Bali Post.

Unit perdagangan memiliki pelayanan di Denpasar dan Tabanan menjual segala kebutuhan sehari-hari anggota, mulai dari elektronik, furniture dan HP.

Bila anggota KKB yang berbelanja kebutuhan sehari-hari akan mendapatkan diskon khusus. Pada tahun ini unit perdagangan masih bekerja sama dengan beberapa perusahaan melalui sistem pemberian voucher dengan pemotongan gaji.

Hal itu baru dilakukan dengan Pemkab Tabanan, LPD Kutuh, PT Pos, PT Bali Post, Korpri Unud dan PT PNM Persero dalam mengadakan pasar murah sembako bagi masyarakat.

Unit apotek menjual obat bebas maupun penukaran resep. Bila anggota berbelanja secara tunai akan mendapatkan diskon dengan menunjukkan kartu anggota.

Penukaran resep dengan total harga minimal Rp 200 ribu pembayarannya dapat dicicil maksimal 3 bulan. Selain itu juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan dalam pengadaan obat dan tenaga paramedis di kegiatan pengobatan gratis di seluruh Bali.

Unit jasa KKB sebagai penyedia jasa kebersihan dan jasa tenaga kerja seperti satpam, cleaning service dan distribusi tahun ini masih bekerja sama dengan PT Bali Post. Pada 2012 unit ini mencapai laba Rp 66 juta.

Laba itu meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 46.490.553,17. Laporan keuangan KKB telah diaudit secara terbuka oleh akuntan publik setiap tahun.

Ketua Badan Pengawas KKB Dr. Ida Bagus Teddy Prianthara, S.E., M.Si.,Ak. mengatakan, untuk Bali hanya satu-satunya badan pengawas koperasi di Bali adalah seorang doktor akuntansi.

Masyarakat Bali tidak perlu meragukan lagi eksistensi KKB, apalagi KKB setiap tahun rutin diaudit oleh akuntan publik secara terbuka. Pada tahun 2012 hasil audit lembaga independen itu menorehkan hasil KKB dinyatakan wajar tanpa pengecualian (WTP).

Hasil audit seperti itu senantiasa didambakan oleh semua pemerintah atas laporan keuangan milik pemerintah (APBD). Hasil audit wajar tanpa pengecualian diraih KKB karena ketika dilakukan audit semua pos yang disajikan dipertanggungjawabkan secara hukum.

‘’Praktik sehat telah dilakukan KKB sejak lembaga ini berdiri tahun 2005. Kami pengawas juga secara rutin melakukan sidak ke semua kabupaten. Hasilnya sudah sangat baik karena semua kabupaten telah melakukan pengendalian akuntansi secara baik dan melalui komputerisasi,’’ujarnya.

Hal senada dikatakan Gede Indra yang mewakili Kadis Koperasi Propinsi Bali. Dari ribuan koperasi yang tersebar di Bali, 68 persen adalah baik termasuk KKB. Penilaian itu dilakukan lembaga independen serta uji petik masyarakat bukan Dinas Koperasi Propinsi Bali.

Selama ini KKB telah menjalankan praktik koperasi mengacu undang-undang koperasi yang ada. Termasuk melakukan RAT setiap tahun yang diawali dengan pra RAT di masing-masing kabupaten.

Dia menyarankan, anggota KKB yang tidak aktif agar ditindaklanjuti melalui pengumpulan anggota di masing-masing kabupaten. Begitu juga dengan rencana pembelian saham oleh KKB di perusahaan sangat dibolehkan sesuai aturan yang ada. Dengan catatan semua anggota KKB masih bekerja secara sungguh-sungguh.
Sementara itu Ketua KKB Satria Naradha mengatakan, sejak berdiri tahun 2005 dirinya telah menjalankan visi dan misi KKB, terutama membentengi ekonomi masyarakat Bali dari rongrongan masyarakat luar.
Jangan sampai tanah suci Bali serta taksu Bali selama ini digerogoti orang luar dengan memanfaatkan sikap mental orang Bali yang masih lemah. Di tengah situasi itu, KKB masih tetap komit untuk menjalankan swadharma untuk mengambil langkah pemecahan.

Dalam agenda tahun 2013 pihaknya berencana akan menggarap kepemilikan saham di perusahaan yang banyak tersebar di Bali. Seperti misalnya kopi arabika Belantih Kintamani saat ini masih sulit untuk dipasarkan.
Sektor ini bila digarap akan dapat menumbuhkembangkan ekonomi petani kopi. Begitu juga dengan persoalan sampah yang membalut Bali saat ini.
Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan perusahaan pengelola sampah di Tabanan. Sampah yang selama ini belum dilirik sebagai peluang menghasilkan bagi masyarakat Bali mulai digarap KKB secara konsisten. *kmb