Crew KKB Denpasar
Koperasi Krama Bali Dideklarasikan
Menikmati Bakso dan Soto ala Krama Bali
Koperasi Krama Bali (KKB) secara resmi dideklarasikan
Kamis (26/5) kemarin di Wantilan Gedung Pers Bali K.
Nadha. Peluncuran koperasi yang kini sudah memiliki
3.000 anggota ini ditandai dengan pemberian kredit lunak
kepada beberapa pelaku usaha sektor informal yang ada di
kabupaten/kota se-Bali.
---------------------------
LAPANGAN
di depan wantilan Gedung Pers Bali Ketut Nadha, untuk
pertama kalinya ''dihiasi'' rombong bakso, soto dan
sate. Ini bukan sekadar pajangan tetapi lengkap dengan
pedagang dan ''isinya''.
Ada sekitar 400 orang yang mencicipi suguhan ala krama
Bali tersebut. Bahkan, pembelinya tergolong istimewa.
Ada Ketua DPRD Bali IB Wesnawa, Kapolda Bali Mangku
Pastika, Pangdam IX/Udayana Herry Tjahyana. Tak hanya
itu, banyak undangan istimewa baik kepala dinas,
pengusaha, anggota DPRD termasuk calon bupati dan wali
kota.
Banyak yang menyatakan puas atas sajian makanan yang
biasanya merupakan produk ''luar'' itu. Buktinya, banyak
yang menanyakan tempat mangkal para pedagang tersebut.
''Di mana tempat mangkalnya, bli,'' tanya seorang
pengunjung. ''Saya ada di Jalan Satelit,'' jawab seorang
pedagang bakso ayam dengan logat Balinya yang kental.
Sebelum ''buka'' warung, digelar acara pendeklarasian
Koperasi Krama Bali. Pendeklarasian ini juga ditandai
dengan penyerahan bantuan kepada pengusaha kecil.
Ketua Koperasi Krama Bali (KKB) Satria Naradha dalam
sambutannya mengatakan gagasan pembentukan koperasi ini
tidak lain didasari keprihatinan munculnya berbagai
persoalan di masyarakat Bali. Masyarakat Bali yang
notabene merupakan aset dari kelestarian budaya itu
sendiri kini tidak lagi mendapatkan porsi yang tepat dan
makin terpinggirkan. Melalui pendirian KKB ini,
masyarakat Bali diharapkan bisa bersatu untuk memecahkan
persoalan-persoalan besar yang kini dihadapinya. ''Persoalan
besar di Bali mesti diselesaikan secara elegan dan
bermartabat tanpa menimbulkan konflik sosial. Pendirian
KKB ini diharapkan mampu melakukan tugas tersebut,''
kata Satria Naradha.
Satria menyadari bahwa tantangan yang akan dihadapi KKB
sangat besar di tengah citra buruk yang kini disandang
koperasi. Hanya, berbagai persoalan khususnya di bidang
ekonomi yang dihadapi masyarakat Bali perlu mendapatkan
perhatian. Untuk itu, keberadaan KKB yang berbasis
ekonomi kerakyatan ini merupakan upaya untuk menggalang
masyarakat Bali agar bersatu dan bersama-sama
menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Ia
mengingatkan tidak saja pengurus KKB yang mesti
bertindak hati-hati dalam menata manajemen koperasi ini,
anggota pun harus bisa menjaga nama baik koperasi.
Pendeklarasian KKB, seperti diakui Satria Naradha,
memang merupakan tugas berat. Namun, setidaknya
keberadaan KKB ini merupakan sebuah gerakan yang real
untuk menggalang semangat masyarakat agar mampu
membangun ekonominya sendiri seperti pendapat yang
dilontarkan Ketua DPRD Bali Ida Bagus Wesnawa. Dia
mengatakan KKB merupakan sebuah gerakan yang real untuk
membangkitkan semangat rakyat untuk membangun ekonominya
sendiri, dalam arti ekonomi kerakyatan. ''Bila dilihat
dari sisi budaya Bali, koperasi sesungguhnya merupakan
bentuk perekonomian yang sosio religius sesuai dengan
masyarakat Bali yang sosio religius. Jadi nyambung
antara koperasi dengan budaya masyarakat Bali,'' ujar
Wesnawa.
Hanya, ia mengingatkan KKB perlu belajar dari pengalaman
masa lalu. Pengalaman telah membuktikan bahwa koperasi
memiliki kelemahan di bidang manajemen. Ini artinya bila
ingin eksis ke depannya, KKB mesti betul-betul
memperhatikan sistem manajemen pengelolaannya. Bila ini
bisa dilaksanakan, Wesnawa optimis KKB akan menjadi
citra koperasi yang dicontoh oleh masyarakat Bali,
bahkan seluruh Indonesia.
Keberadaan KKB ini juga dianggap Wesnawa sebagai sebuah
kekuatan ekonomi yang akan mengimbangi kekuatan ekonomi
global yang berlandaskan kapitalisme. Sebab, koperasi
ini terbentuk dari perekonomian yang sifatnya
kekeluargaan dan tidak bersifat individual. ''Koperasi
ini bukan semata-mata mencari keuntungan tetapi lebih
mementingkan kesejahteraan bersama, kerukunan antara
anggotanya dan membangun hidup secara seimbang, dalam
artian jasmani dan rohani,'' jelasnya.
Harapan KKB bisa mengimbangi kekuatan ekonomi global
dewasa ini juga dilontarkan Ketua Umum Kamar Dagang dan
Industri (Kadin) Bali Gede Wiratha. Dia melihat
keberadaan KKB ini menandai eksisnya koperasi dalam
kegiatan ekonomi. (iah)
Temu Usaha, Merger Antar Koperasi
Koperasi
Serba Usaha Krama Bali Gelar Pasar Murah
Bersama
LPD Desa Pekraman Peguyangan
Menyambut
HUT yang Ke XXIII LPD Desa Pekraman Peguyangan, Koperasi Krama Bali (KKB)
bersama LPD Peguyangan menyelenggarakan Pasar Murah Sembako di Balai Wantialan
Desa Pekraman Peguyangan, minggu (19/08) lalu. Berbagai kebutuhan pokok rumah
tangga telah di sediakan oleh KKB, seperti Beras, Gula, Minyak Goreng, Mie
Instan, Kopi, Bawang Merah, Bawang Putih telur dan berbagai kebutuhan lainnya
seperti sabun mandi, pasta gigi, detergen, dll. Semua produk sembako yang di
jual oleh KKB sudah di bawah harga pasar karena telah di subsidi oleh LPD Desa
Pekraman Peguyangan.
Ketua
Panitia Ketut Suarka mengatakan, mengingat saat ini hari lebaran bagi umat
muslim serta menjelang hari Raya Galungan dan Kuningan, pihaknya memberikan
kemudahan bagi masyarakat Desa Pekraman Peguyangan untuk mendapatkan sembako
murah. “Berbagai kegiatan telah kami laksanakan dalam rangka menyambut HUT LPD
Desa Pekraman Peguyangan yang jatuh pada tanggal 25 Agustus 2012, seperti jalan
santai yang dibuka oleh Camat Denpasar Utara didampingi oleh A.A. Ngurah
Widiada selaku kerta desa dan diikuti
oleh pengurus, karyawan, siswa siswi SD, SMP, STT dan lapisan masyarakat
Peguyangan,” tuturnya.
Sealai
itu juga ada lomba Ustawa Dharma Gita (UDG), penaman pohon atau penghijauan (clean and green), parade baleganjur yang
di ikuti STT se-Desa Pekraman Peguyangan, pemberian beasiswa kepada anak yang
berprestasi tingkat SD/SMP serta perberian paket sembako gratis kepada para
veteran Likungan Desa Pekraman Peguyangan. “ selaku panitia mengucapkan
terimakasih kepada pengawas, pengurus LPD serta seluruh masyarakat Peguyangan
yang telah mendukung kami dalam HUT LPD ini.” Tuturnya.
Sedangkan
tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut, selain memberi kemudahan mendapakan
sembako murah juga sebagai bentuk kepedulian LPD Peguyangan terhadap warga
masyarakat. Ketua
LPD Desa Pekraman Peguyangan wayan Darmitha didampingi Wakil Ketua I Ketut
Suwendra dan I Nyoman Suarcana mengatakan, aset LPD Desa Pekraman Peguyangan
sampai saat ini mencapai Rp. 33,4 miliar. Sedangkan dana yang sedang bergulir
di masyarakat mencapai 24 miliar. “sesuai dengan moto LPD Peguyangan” Ngewangun
Desa Wit Manah Jengah Lan Bakti” kami selaku pengurus dan melayani sepenuh hati
untuk masyarakat peguyangan,” ucapnya.
Karena
itu, pada kesempatan ini secara bersama-sama diundi hadiah utama berupa satu
unit sepeda motor Vario, Laptop, Kulkas, TV, DVD, HP serta berbagai doorprize bagi pemilik tabungan dan
peserta jalan santai yang nantinya beruntung. Untuk hadiah utama 1 unit sepeda
motor honda vario diraih oleh Made Darsana dari Br. Gunung, Peguyangan.
Manager
KSU Koperasi Krama Bali Nyoman Suatu mengatakan, antusias masyarakat Peguyangan
untuk mendapatkan sembako murah yang pertama dilaksanakan di Wantilan jaba Pura
Peguyangan ini sangat tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar