Senin, 18 Maret 2013



 Hasil Audit, KKB Raih WTP Kepakkan Sayap Bisnis Garap ”Saham” dan Sampah Plastik

Bangli (Bisnis Bali) - Koperasi Krama Bali (KKB), Sabtu (16/3) lalu, menggelar rapat anggota tahunan (RAT) di Sasana Giri Kusuma Bangli. Dalam RAT kali ini, pengurus KKB menyampaikan pencapaian visi dan misi dalam laporan tahunan di hadapan perwakilan anggota KKB di seluruh Bali.

Dalam RAT dipimpin Ketua KKB Drs. ABG Satria Naradha juga disinggung rencana kerja KKB pada tahun 2013 untuk melakukan pendataan kembali kepesertaan anggota KKB yang tercatat hingga akhir 2012 mencapai 9.476 orang.

Hal ini karena yang aktif hanya 31,18 persen. Banyak yang hanya mencatatkan diri tetapi merasa telah menjadi anggota KKB namun mengabaikan kewajiban menjadi anggota KKB.

Dalam laporan pengurus KKB digambarkan kondisi keuangan KKB pada 2012 pada unit simpan pinjam dengan volume kredit pada tahun 2012 mencapai 13.037.983.463,83.

Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2011 dengan volume kredit hanya Rp 10.077.672.055,46. Volume pinjaman juga meningkat dari Rp 10.011.157.885,00 pada tahun 2011 menjadi Rp 11.491.584.345,00 pada tahun 2012.

Begitu juga dengan unit perdagangan mengalami peningkatan omzet penjualan dari Rp 2.562.874.427,24 pada 2011 menjadi Rp 3.040.253.252,34 tahun 2012 atau mengalami peningkatan sebesar 18,63 persen.

Unit simpan pinjam aktif memberikan pelatihan kepada anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya berupa pendidikan koperasi, pengolahan makanan, tukang cukur, akuntansi, perpajakan dan pengaksesan permodalan setiap bulan.

Unit ini bekerja sama dengan Kelompok Media Bali Post untuk membentuk warung media. Sebagian biaya sewa tempat dan gaji manajer ditanggung PT Bali Post.

Warung media ini memberikan pelayanan langganan koran dan iklan. KKB akan mendapatkan fee dari pelayanan ini. Untuk anggota KKB akan diberikan diskon khusus untuk berlangganan Bali Post.

Unit perdagangan memiliki pelayanan di Denpasar dan Tabanan menjual segala kebutuhan sehari-hari anggota, mulai dari elektronik, furniture dan HP.

Bila anggota KKB yang berbelanja kebutuhan sehari-hari akan mendapatkan diskon khusus. Pada tahun ini unit perdagangan masih bekerja sama dengan beberapa perusahaan melalui sistem pemberian voucher dengan pemotongan gaji.

Hal itu baru dilakukan dengan Pemkab Tabanan, LPD Kutuh, PT Pos, PT Bali Post, Korpri Unud dan PT PNM Persero dalam mengadakan pasar murah sembako bagi masyarakat.

Unit apotek menjual obat bebas maupun penukaran resep. Bila anggota berbelanja secara tunai akan mendapatkan diskon dengan menunjukkan kartu anggota.

Penukaran resep dengan total harga minimal Rp 200 ribu pembayarannya dapat dicicil maksimal 3 bulan. Selain itu juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan dalam pengadaan obat dan tenaga paramedis di kegiatan pengobatan gratis di seluruh Bali.

Unit jasa KKB sebagai penyedia jasa kebersihan dan jasa tenaga kerja seperti satpam, cleaning service dan distribusi tahun ini masih bekerja sama dengan PT Bali Post. Pada 2012 unit ini mencapai laba Rp 66 juta.

Laba itu meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 46.490.553,17. Laporan keuangan KKB telah diaudit secara terbuka oleh akuntan publik setiap tahun.

Ketua Badan Pengawas KKB Dr. Ida Bagus Teddy Prianthara, S.E., M.Si.,Ak. mengatakan, untuk Bali hanya satu-satunya badan pengawas koperasi di Bali adalah seorang doktor akuntansi.

Masyarakat Bali tidak perlu meragukan lagi eksistensi KKB, apalagi KKB setiap tahun rutin diaudit oleh akuntan publik secara terbuka. Pada tahun 2012 hasil audit lembaga independen itu menorehkan hasil KKB dinyatakan wajar tanpa pengecualian (WTP).

Hasil audit seperti itu senantiasa didambakan oleh semua pemerintah atas laporan keuangan milik pemerintah (APBD). Hasil audit wajar tanpa pengecualian diraih KKB karena ketika dilakukan audit semua pos yang disajikan dipertanggungjawabkan secara hukum.

‘’Praktik sehat telah dilakukan KKB sejak lembaga ini berdiri tahun 2005. Kami pengawas juga secara rutin melakukan sidak ke semua kabupaten. Hasilnya sudah sangat baik karena semua kabupaten telah melakukan pengendalian akuntansi secara baik dan melalui komputerisasi,’’ujarnya.

Hal senada dikatakan Gede Indra yang mewakili Kadis Koperasi Propinsi Bali. Dari ribuan koperasi yang tersebar di Bali, 68 persen adalah baik termasuk KKB. Penilaian itu dilakukan lembaga independen serta uji petik masyarakat bukan Dinas Koperasi Propinsi Bali.

Selama ini KKB telah menjalankan praktik koperasi mengacu undang-undang koperasi yang ada. Termasuk melakukan RAT setiap tahun yang diawali dengan pra RAT di masing-masing kabupaten.

Dia menyarankan, anggota KKB yang tidak aktif agar ditindaklanjuti melalui pengumpulan anggota di masing-masing kabupaten. Begitu juga dengan rencana pembelian saham oleh KKB di perusahaan sangat dibolehkan sesuai aturan yang ada. Dengan catatan semua anggota KKB masih bekerja secara sungguh-sungguh.
Sementara itu Ketua KKB Satria Naradha mengatakan, sejak berdiri tahun 2005 dirinya telah menjalankan visi dan misi KKB, terutama membentengi ekonomi masyarakat Bali dari rongrongan masyarakat luar.
Jangan sampai tanah suci Bali serta taksu Bali selama ini digerogoti orang luar dengan memanfaatkan sikap mental orang Bali yang masih lemah. Di tengah situasi itu, KKB masih tetap komit untuk menjalankan swadharma untuk mengambil langkah pemecahan.

Dalam agenda tahun 2013 pihaknya berencana akan menggarap kepemilikan saham di perusahaan yang banyak tersebar di Bali. Seperti misalnya kopi arabika Belantih Kintamani saat ini masih sulit untuk dipasarkan.
Sektor ini bila digarap akan dapat menumbuhkembangkan ekonomi petani kopi. Begitu juga dengan persoalan sampah yang membalut Bali saat ini.
Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan perusahaan pengelola sampah di Tabanan. Sampah yang selama ini belum dilirik sebagai peluang menghasilkan bagi masyarakat Bali mulai digarap KKB secara konsisten. *kmb