Senin, 07 Oktober 2013



KKB dan Baline Chocolate Perkenalkan Membuat Cokelat Siap Konsumsi
Denpasar (Bisnis Bali) – Koperasi Krama Bali (KKB) siap memfasilitasi bisnis anggotanya dekat dengan masyarakat, baik memfasilitasi pasar, promosi, partnership dan lainnya. Seperti dilakukan Baline Chocolate yang sedang mengembangkan usaha aneka produk cokelat siap konsumsi.
KKB memfasilitasi dengan mengenalkan bagaimana membuat cokelat siap konsumsi kepada masyarakat, pelajar, mahasiswa, karyawan dan masyarakat umum.
"Untuk dekat dengan anggota, kami akan lakukan seperti ini terus menerus. Selain mampu menjalin KKB dengan anggota lebih dekat, bisnis anggota juga makin lancar. Salah satunya memfasilitasi anggota yang memiliki bisnis cokelat siap konsumsi.
Pemilik Baline Chocolate akan memperkenalkan cara membuat cokelat yang berkualitas, sehingga masyarakat tidak ragu lagi untuk menikmati kelezatan rasa cokelat produksi Baline Chocolate yang produksinya standar ekspor," ungkap Manajer KKB, Dana Pramitha, Sabtu (5/10) di sela-sela acara pengenalan membuat cokelat berkualitas di Toko Baline Chocolate Jalan Nusa Indah 148 Denpasar.
Kegiatan ini diikuti peserta dari siswa-siswi dan masyarakat umum.
Sementara itu, pemilik Baline Chocolate, Drs. I Ketut Widana yang didampingi stafnya, Lois sangat berharap menjadi anggota KKB mendapatkan manfaat, terutama untuk mengenalkan produksinya yakni cokelat di tengah-tengah masyarakat.

Cokelat yang diperkenalkan memiliki standar ekspor, karena membuat cokelat banyak orang bisa melakukannya, namun untuk mendapatkan cokelat yang berkualitas tidak semua pembuat cokelat dapat melakukannya.

"Kami di sini membuat cokelat sudah standar ekspor. Resepnya kami buat sendiri. Sampai dapat menghasilkan cokelat berkualitas dan siap dikonsumsi. Kira-kira bahan impor yang kami pakai sebanyak 15 persennya.

Salah satunya kacang Australia bernama maca damian, harga per kilogramnya sampai Rp 300 ribu,'' ungkap Widana sambil menyebut harga jual produksinya mulai dari Rp 4.000 sampai Rp 75.000. Semuanya sudah dikemas dengan kemasan menarik dan higienis. Pasarnya sudah merambah supermarket, pasar oleh-oleh dan lainnya.
Widana memberikan tips pembuatan atau proses membuat cokelat berkualitas siap dikonsumsi. Pilih buah cokelat jenis warna merah, jika sudah matang warnanya berubah kuning kemerahan. Kemudian biji buah cokelat dikeluarkan dan dipermentasi dengan cara merendam biji buah cokelat beberapa hari sampai pelapis luarnya hancur.

Permentasi ini memberikan rasa tambah biji cokelat. Biasanya akan terjadi penyusutan, bersihnya dapat 1/3 dari berat awal. Biji buah cokelat yang sudah dipermentasi kemudian dibersihkan dan dijemur sampai kering. Buah cokelat disangrai kemudian dihancurkan.

Pilahkan kulit biji luar dengan biji kokoa. Daging biji kokoa namanya nib, rasanya pahit. Nib ini kemudian digiling sampai halus, hasilnya bernama kokoa liqer. Lakukan proses alkalisasi dan dipres sehingga keluar minyak.

Hasilnya ini bernama kokoa bater dan ampasnya dihancurkan sampai halus menjadi fouder . Untuk membuat cokelat siap dikonsumsi dicampurkan gula, susu, vanila tambah fouder dan bater. Kemudian tambahkan minyak (VCO) atau minyak kelapa sawit.

Hasilnya menjadi chocolate dan dapat diolah menjadi bentuk yang diinginkan sesuai cetakan yang dimiliki. Cokelat siap dijual atau dikonsumsi. Semua orang bisa membuat chocolate tapi yang membedakan adalah bahan baku. Juga harus didukung alat memadai atau alat sederhana juga tidak jadi halangan. *sta